Hidup di jaman yang penuh dengan penggunaan media sosial memunculkan banyak istilah baru yang kemudian berkembang, salah satunya adalah trend kata "toxic". Aku pribadi sebagai pengguna salah satu media sosial sering menemukan quotes atau tulisan-tulisan yang di awali dengan kata "toxic", dan rasanya makin kesini makin banyak bermunculan istilah lain dibelakangnya.
Istilah-Istilah yang Diikuti Kata "Toxic"
Kata "toxic" dalam bahasa Inggris jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti "racun". Namun, penggunaan bahasanya jarang atau bahkan tidak diperuntukkan untuk menyebut zat atau benda yang beracun, namun lebih merujuk pada kata sifat atau karakter yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tertentu.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kata "toxic" ini sering diikuti oleh imbuhan kata lain, sehingga tidak berdiri sendiri. Berikut beberapa istilah yang menggunakan kata "toxic" :
1. Toxic Relationships
Istilah ini merujuk pada hubungan yang merugikan salah satu atau kedua belah pihak, baik itu secara materi hingga fisik dan psikis. Lebih lengkap tentang istilah ini akan terbit artikel pada hari Rabu, 30 Desember 2020 😉
2. Toxic People
Berbeda dengan istilah sebelumnya, istilah ini ditujukan kepada "orang" yang dianggap berdampak negatif pada lingkungan tertentu.
3. Toxic Friends
Jika toxic people ditujukan pada "orang" secara umum. Istilah toxic friends langsung ditujukan kepada orang yang kita anggap sebagai teman, namun orang tersebut dianggap merugikan bagi kita.
4. Toxic Parents
Istilah toxic parents ini langsung merujuk pada orang terdekat kita yaitu orang tua, dimana beberapa orang menganggap bahwa beberapa perlakuan yang dilakukan oleh orang tua cenderung merugikan anak, sebagai contoh adalah penganiayaan, dan lain sebagainya. Namun sayangnya saya belum mengagendakan untuk membuat artikel tentang toxic parent ini. Jika penasaran, bisa komen di kolom komentar yah sebagai pertimbangan apakah perlu dibuat artikel tentang istilah yang satu ini 😃
5. Toxic Positivity
Nah, istilah cukup seru untuk dibahas yaitu tentang toxic positivity. Istilah ini merujuk pada penggunaan pikiran positif yang terkesan berlebihan, tanpa disadari hal ini malah berdampak negatif pada diri kita. Lebih lengkap tentang istilah ini akan terbit artikel besok, pada hari Selasa, 29 Desember 2020 😊
6. Toxic Family
Jika toxic parent merujuk pada orang tua, maka istilah toxic family ini merujuk pada ranah yang lebih luas yaitu keluarga, bisa keluarga besar atau keluarga kecil, bisa menyangkut kakak, adik, tante, om, kakek, nenek, dan lain sebagainya.
7. Toxic Friendship
Wah, apa bedanya nih antara toxic friends dan toxic friendship ? Bedanya lebih adalah, jika toxic friends objeknya adalah teman (orang/manusia) sedangkan toxic friendship ini objeknya adalah pertemanan (hubungan). Lebih lengkap tentang istilah ini akan terbit artikel pada hari Jumat, 1 Januari 2021 😊
8. Toxic Masculinity
Sejauh ini toxic masculinity dianggap sebagai budaya yang menuntut perilaku maskulin bagi kaum lakii-laki dimana seorang laki-laki tidak boleh menangis, dan lain sebagainya. Lebih lengkap tentang istilah ini akan terbit artikel pada hari Kamis, 31 Desember 2020 😊
9. Masih banyak lagi
Jika ditelusuri lebih dalam lagi, masih banyak istilah lain seperti toxic faminism, toxic mother, toxic workplace, toxic beauty, dan lain sebagainya.
Trend Kata "Toxic"
Seolah sudah menjadi trend di kalangan muda-mudi di Indonesia bahkan di dunia, kata "toxic" ini menjadi salah satu tagar di Instagram yang banyak dicari (per 28 Desember 2020), berikut selengkapnya :
Istilah
|
Media Sosial
|
Jumlah Hashtag
|
#toxicrelationships
|
Instagram
|
475K post
|
#toxicpeople
|
Instagram
|
432K post
|
#toxicfriends
|
Instagram
|
39K post
|
#toxicparents
|
Instagram
|
18K post
|
#toxicrelationship
|
Instagram
|
84.4K post
|
#toxicpositivity
|
Instagram
|
19.5K post
|
#toxicfamily
|
Instagram
|
48.5K post
|
#toxicfriendship
|
Instagram
|
5000+ post
|
#toxicmasculinity
|
Instagram
|
136K post
|
Cukup banyak yah jumlah postingan di Instagram yang menggunakan hashtag
"toxic". Nah untuk kata "
toxic" sendiri terdapat 1.3 M post dari berbagai belahan dunia. Postingannya juga beragam, mulai dari kegiatan sehari-hari, foto bersama hingga kata-kata yang bersinggungan dengan kata "
toxic".
Bagaimana Cara Menyikapinya ?
Sebagai manusia, sudah menjadi hal yang wajar jika kita diliputi oleh ketidaksempurnaan. Begitu pula dengan diri kita, sebelum mengecap orang disekitar kita ada baiknya jika terus berbenah dan memperbaiki diri. Jangan-jangan malah diri kita yang toxic ?
Lalu bagaimana cara kita menyikapinya ?1. Tidak sembarangan mengecap orang lain sebagai orang yang toxic
Terkadang perbedaan pendapat dapat membuat kita merasa tidak nyaman, namun bukan berarti orang tersebut adalah orang yang toxic, namun ada banyak kemungkinan yang terjadi. Seperti halnya 4 + 5 = 9, begitu juga dengan 6 + 3 = 9. Berbeda sudut pandang bukan berarti kita atau orang lain itu salah.
2. Gunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan, tidak untuk menyindir orang lain
Setelah kita tahu apa itu toxic dan berbagai macam toxic. Lalu apa ? Apa yang bisa kita lakukan dari hal tersebut ? Nah, dibandingkan digunakan untuk menyindir orang lain atau sebuat situasi, kita dapat memilih mana saja yang bisa kita tinggalkan atau beri jarak (situasi atau orang) dan mana yang bisa kita pertahankan.
3. Berfokus pada perbaikan diri
Di sisi lain, setelah mengetahui tentang toxic. Jangan-jangan malah diri kita yang toxic ? Yuk berfokus pada perbaikan diri.
Hmm.. sepertinya cukup dulu yah tulisan tentang trend kata "toxic" ini, setelah ini akan terbit beberapa artikel berkaitan dengan "toxic" juga, yaitu toxic positivity, toxic relationship, toxic masculinity, dan toxic friends.
Terimakasih sudah membaca sampai akhir, semoga bermanfaat 😊
Waah ternyata ada rangkaian penjelasan lebih lanjut mengenai jenis" toxic. Ternyata toxic itu banyak ya jenis"nya ya..
BalasHapusMakin ngetrend makin muncul istilah-istilah "toxic" lain yah Mbaa
HapusTerima kasih ilmunya mbak Santi, jadi makin ngerti nih dunia per-toxic-an. hehe
BalasHapusSama-sama Mba, saya juga baru belajar ini hehee
HapusPenasaran sama toxic masculinity. Beberapa kata pendamping toxic baru tahu juga. Terima kasih Mbak Santi.
BalasHapusSemoga nanti artikel di blog ini bisa bermanfaat yah Mbaa
HapusAku nunngu yg poin lima ka, toxic positivity. 😊
BalasHapusSudah terbit kakk, yuh mampirr
Hapus