GubugJiwa

Sepucuk Matahari Terbenam di Jatibarang

30 komentar
Ulasan Waduk Jatibarang
    Sepucuk matahari terbenam yang cukup indah dapat kita temukan di Waduk, ya tepatnya di Waduk Jatibarang. Aku menemuka tempat ini ketika sedang melaksanakan KKN di Desa Wisata Kandri, tidak jauh dari kampusku. Awalnya saat itu aku dan teman-temanku ingin mencari udara segar dan saling mendekatkan diri satu sama lain dengan cara pergi ke tempat wisata bersama-sama. Tempat wisata yang menjadi tujuan kita awalnya adalah Goa Kreo, yah mungkin untuk warga Kota Semarang sudah tidak asing lagi dengan Goa Kreo yang identik dengan monyetnya yang sangat banyak dan menjadi ikon dari tempat wisata tersebut. Namun, ketika itu aku dan temanku terlambat sehingga tidak pergi bersama dengan teman-teman lain, sehingga kita menyusul berdua kesana dan mencari mereka, sayangnya tidak ketemu dan kita melihat ada tempat yang tidak seramai Goa Kreo yaitu Waduk Jatibarang dan menikmati sunset disana hingga matahari benar-benar terbenam.

Matahari Terbenam
    Gambar di atas adalah satu foto sunset, namun kebetulan matahari sudah mulai menghilang. Ketika isi kepala sudah mulai penuh dengan berbagai hal, tempat ini khususnya kursi tempat foto itu diambil menjadi salah satu tempat favorit. Tempat lain yang menurutku cukup nyaman untuk tiduran dan melihat langit adalah sebuah tempat yang mirip dermaga dan agak menjorok ke waduk. Alas dari semen yang hangat bekas sinar matahari membuat punggung yang tegang menjadi lebih rileks. Langit yang terlihat terasa sangat ramah dengan mata, warna birunya dan beberapa awan putih transparan yang lewat dengan lembut melewati pandangan kita. Beberapa burung berwarna hitam dengan berbagai ukuran dan formasi seolah mengembalikan jiwa untuk hadir sepenuhnya di tempat itu dan melupakan sejenak masalah yang mulai penuh di dalam kepala. Ketika melihat ke arah matahari, warna semburat orange menyambut mata kita yang dengan sangat lembut berpamitan diantara hijau pohon dibawahnya. Pantulan sinar matahari di air waduk seolah tidak mau kalah indah dengan apa yang dipantulkannya, sesekali ada ikan yang juga turut hadir menghiasi lukisan alam di tempat ini.

Hal-Hal yang Perlu Disiapkan

    Sebagai salah satu destinasi wisata yang ramah lingkungan, tidak banyak hal yang perlu disiapkan, namun hal ini bisa menjadi opsional tergantung tujuan dan dengan siapa kita akan kesana, terutama untuk Ibu-Ibu yang mengajak dedek bayi pasti sudah memiliki persiapan khusus lainnya, berikut hal-hal yang perlu disiapkan untuk mengunjungi objek wisata ini :

1. Kendaraan yang kuat 

    Kendaraan menjadi salah satu aspek penting yang perlu disiapkan jika ingin mengunjungi tempat ini karena medan yang ditempuh akan ada banyak tanjakan dan turunan, sehingga persiapkan kendaraan yang bisa untuk diajak kerjasama 😄

2. Uang

    Sebagaimana objek wisata lain, objek wisata Waduk Jatibarang ini juga memiliki tiket masuk yang harus dibayar, yaitu sebesar Rp 5.000,- (Iya Lima Ribu Rupiah), murah bukan. Namun, jika teman-teman ingin berkeliling waduk dengan menaiki perahu maka silahkan untuk membayar lagi sebesar Rp 100.000,- /kapal yang berisi 4 orang (belum termasuk supir). Nah, jika ingin jajan jajan juga terdapat deretan warung yang menyediakan berbagai jenis makanan.

3. Hal-hal lain sesuai kebutuhan

    Sebenarnya, jika kesana sendiri atau berdua, kedua hal di atas sudah sangat mencukupi untuk berwisata ke tempat ini. Akan tetapi, menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu yang berbeda terutama baby, silahkan dipertimbangkan berbagai hal lainnya. Bagi yang bertujuan ke waduk untuk memancing, silahkan untuk membawa alat pancing sendiri. Nah selain itu hal-hal sederhana seperti kamera atau handphone juga bisa menjadi opsi yah teman-teman.

Lokasi Waduk Jatibarang

    Waduk Jatibarang ini berlokasi di Jl. Moch Ihsan, Jatibarang, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bagi masyarakat umum mungkin lebih mengenal objek wisata Goa Kreo, nah Waduk Jatibarang ini lokasinya berdampingan dengan  objek wisata tersebut. Jika temen-temen pernah ke Goa Kreo mungkin akan menemui jembatan berwarna merah di atas aliran air, nah di jembatan tersebut kita juga bisa melihat keindahan Waduk. Bedanya, di Goa Kreo terkesan lebih ramai karena memang lebih dikenal dibanding Waduk Jatibarang, meskipun sekarang  Waduk Jatibarang sudah banyak di renovasi sehingga mulai banyak wisatawan yang datang. 
        
Menuju Waduk Jatibarang
    Nah, beginilah kurang lebih jalan yang akan kita lewati menuju Waduk Jatibarang. Jalan menuju ke lokasi tersebut cukup lebar sehingga memungkinkan untuk mobil masuk ke area ini. Jika dilihat di ujung gambar sudah terlihat genangan air yang menunjukkan bahwa Waduk sudah dekat. Namun tenang kita masih bisa parkir motor atau mobil di tempat parkir yang lebih dekat lagi. Ohiya sebelum masuk ke jalan ini, kita membayar tiket masuk terlebih dahulu sebesar Rp 5.000,-  saja dan kita akan mendapatkan souvenir berupa gantungan kunci yang dibuat oleh warga sekitar, terakhir aku mendapatkan gantungan kunci berwarna coklat yang terbuat dari tempurung kelapa.

Fasilitas Waduk Jatibarang

    Fasilitas utama yang ditawarkan oleh objek wisata ini adalah keindahan waduknya. Area perairan ini diperkirakan memiliki luas sebesar 189 hektar, cukup luas yah. 
Waduk Jatibarang dari Atas
    Nah foto di atas adalah foto yang ku ambil dari sebuah menara yang menjadi salah satu fasilitas di Waduk Jatibarang. Di area tersebut juga tersedia warung-warung yang menyediakan makanan, sehingga kita tidak perlu khawatir kelaparan. Selain itu terdapat semacam lapangan yang dapat digunakan unuk panggung pagelaran yang memiliki tangga berundak dan tempat untuk menonton. Sayangnya aku tidak memiliki stok foto untuk tempat tersebut. 
 
Matahari Terbenam, Sunset
    Bagi teman-teman yang ingin menyusuri waduk ini, juga disediakan perahu-perahu untuk mengajak wisatawan berkeliling. Harganya cukup terjangkau yaitu Rp 100.000,- untuk 4 orang penumpang (belum termasuk supir). Sedikit bercerita, aku pernah bertemu dengan Ruben Onsu kala itu sedang turun dari perahu bersama kru nya, namun tidak sempat berfoto bersama. Perahu ini bukanlah perahu dayung, melainkan perahu mesin dan ada juga speed boat yang cukup mengocok perut kita. Selain itu, salah satu hal yang menghiburku dikala menunggu matahari terbenam adalah kehadiran warga (nelayan) yang sedang mencari ikan, ada yang menggunakan jaring dan ada pula beberapa pengunjung yang memancing di waduk. 

    Asik sekali bercerita tentang salah satu destinasi wisata favorit ini yah, dengan sepucuk matahari terbenam di Waduk Jatibarang. Semoga artikel ini dapat bermanfaat 😊. Sekian dan Terimakasih sudah berkunjung.

santiriksa
Sedang belajar ngeblog II Yuk Follow IG @gubug_jiwa atau klik logo Instagram di halaman paling bawah

Related Posts

30 komentar

  1. Ah, udh lama nggak ke sini. Udah beda aja.

    BalasHapus
  2. Mbaaak.. ini cocok banget untuk metime atau liburan ditengah pandemi gini yaaa, kesannya ayem dan sejuuk banget ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mba, meskipun sekarang mulai rame pengunjung, tapi suasana masih sejuk banget :)

      Hapus
  3. Poto2nya cakep amat mbak. Btw jebul tinggal di Semarang juga to?

    BalasHapus
  4. Sunset indah banget...
    Kalau ada waktu dan uang he mau. Kesini aah

    BalasHapus
  5. Indah banget sinar mataharinya..
    Bisa sambil naik perahu, seru deh

    BalasHapus
  6. waaah aku baru tau tempat wisata ini ada di Semarang juga. next destination klo ke semarang lagi, insya allah 🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbaa, wisata alam yang murah dan aksesnya juga cukup mudah :)

      Hapus
  7. Pernah ke sini... uwuu, jadi rindu semarang..

    BalasHapus
  8. Fotonya bagus banget mba Santi jadi pengen lihat aslinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya juga bagus Mba, asal ndak mendung hehee

      Hapus
  9. Indah banget sunsetnya... Tak selalu di pantai yaa menikmati sunset

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah, tidak selalu di puncak gunung juga Mba :)

      Hapus
  10. Keren banget foto matahari terbenamnya. Good job

    BalasHapus
  11. Kayaknya seru tuh yaa naik perahunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah Mba, cukup mengocok perut untuk yang speed boat nya hehee

      Hapus
  12. foto-fotonya keren, jadi pengin kesana :)

    BalasHapus
  13. Subhanallah matahari terbenam yang indah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah Mba, sungguh ciptaan Allah yang sangat indah

      Hapus
  14. Fotonya kereeen banget... Langsung auto ngebayangin tempatnya nyaman, hening... Manstap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mba :). Cukup bisa menyegarkan pikiran kembali Mba hehee

      Hapus

Posting Komentar